
ITP2I Dorong Inovasi Petani Sawit Swadaya di Lahan Gambut Lewat Teknik Hatch and Carry Mobile

BERMADAH.CO.ID, PELALAWAN — Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan Indonesia (ITP2I) kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor perkebunan rakyat. Melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertema “Pemberdayaan Kelompok Tani melalui Teknik Hatch and Carry Mobile untuk Meningkatkan Fruit Set Kelapa Sawit Petani Swadaya di Lahan Gambut”, ITP2I menghadirkan solusi teknologi tepat guna yang langsung menyentuh kebutuhan petani.
Program ini menjawab tantangan produktivitas kelapa sawit di lahan gambut yang selama ini kerap terkendala faktor penyerbukan. Teknik Hatch and Carry Mobile menjadi jawaban praktis sekaligus inovatif. Metode penyerbukan buatan ini dirancang mudah diadopsi petani, bahkan di daerah dengan keterbatasan akses teknologi, namun mampu meningkatkan persentase fruit set secara signifikan.
Pelatihan, Rabu 6 Agustus 2025 dilakukan secara komprehensif, mulai dari teori, diskusi interaktif, hingga praktik langsung di kebun kelapa sawit milik petani. Peserta mempelajari konsep dasar, manfaat penerapan di lahan gambut, dan cara penggunaan alat secara tepat.
Ketua PKM, Salmiyati, M.Pd., Ph.D., menegaskan pentingnya adopsi teknologi dalam meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Kami hadir di tengah masyarakat petani swadaya untuk memastikan mereka tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mempraktikkan teknologi ini secara mandiri. Harapan kami, Hatch and Carry Mobile menjadi solusi nyata untuk meningkatkan produksi kelapa sawit dan pengelolaan lahan gambut yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Salmiyati, M.Pd., Ph.D., bersama tim dosen Bajora Justiasi, S.P., M.Si., Desma Harmaidi, S.E., M.Si., Mutia, Saipul Anwar Munthe, Amanda Rizki Fitriyani, Fradilla Swandi, S.P., M.P., Arief Fazlun Rahman, S.T.P., M.Si., Winda Herman, S.P., M.P., Robi, S.E., serta mahasiswa Dewi Andri Yani, S.P., Mawaddah Tujannah, S.P., Imelda Musdalifa, S.P., Wahyu Widodo, S.P., dan Muhammad Rio.
Dengan bekal keterampilan ini, para petani diharapkan mampu mengaplikasikan teknik Hatch and Carry Mobile secara berkelanjutan, sehingga hasil panen meningkat, ekonomi keluarga petani menguat, dan pengelolaan lahan gambut tetap lestari.
Langkah ini menjadi bukti nyata sinergi antara perguruan tinggi, kelompok tani, dan masyarakat dalam mewujudkan perkebunan kelapa sawit rakyat yang produktif, berkelanjutan, dan berbasis inovasi teknologi.(EP)
Berita Terkait
- Pemkab Siak Petakan Kelancaran Makan Bergizi Gratis (MBG)0
- ITP2I Latih Petani Kuala Tolam Buat Rumah Penyerbuk Kelapa Sawit0
- ITP2I Dorong Petani Swadaya Tingkatkan Produktivitas Sawit Lahan Gambut0
- Polres Pelalawan Bekuk Dua Terduga Pengedar Ganja, Sita 1,2 Kg Barang Haram0
- Cegah Stunting Sejak Dini, Pertagas Jangkau Ibu dan Balita di Siak0
- Senin 11 Agustus, Babinsa Koramil 02/SA Komsos dan Sosialisasi Tentang Nilai-Nilai Pancasila0
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Senin 11 Agustus0
- Keberanian Bocah 3 Tahun di Mall SKA Pekanbaru Bikin Orang Tua Bangga0
- Pengurus IKMS Kabupaten Siak Dikukuhkan0
- Polres Pelalawan Amankan Dua Truk Colt Diesel Diduga Angkut BBM Non Subsidi0
Berita Populer
- DR Karmila Sari Dorong Pengembangan SMAN Olahraga Riau
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Jumat 8 November
- Luncurkan Implementasi Layanan Elektronik se-Bali,Menteri AHY:BPN Siap Layani Masyarakat MakinCepat
- Penangkapan Jaringan Internasional Narkoba di Riau, Empat Tersangka Ditangkap
- Bangun Literasi Masyarakat Lewat Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
- Festival Pilkada Riau 2024
- 382 Personil Polri Diterjunkan untuk Pengamanan TPS Pilkada di Kabupaten Pelalawan
- Wisuda Unisi 2024, Momen Keberhasilan dan Harapan Baru bagi Lulusan
- Perubahan Tradisi Perkawinan Suku Petalangan di Desa Palas, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan
- Rombongan Kajati Riau Monev di Kejari Pelalawan
